Loading...
Rabu, 14 Januari 2015

Maskapai Penerbangan



Pelanggaran yang dilakukan maskapai penerbangan terhadap izin melakukan penerbangan di luar jadwal



Beberapa hari yang lalu, muncul berita mengenai pesawat terbang yang hilang dari radar dan jatuh di laut. Berita tersebut menjadi topik terhangat hingga saat ini. Penerbangan yang jatuh ialah pesawat airasia. Apakah pesawat airasia melakukan pelanggaran?
Pelaksana tugas Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Djoko Murdiatmojo menjelaskan prosedur pengajuan dan pemberian izin terbang untuk maskapai yang dimulai dengan ada atau tidaknya slot penerbangan di rute yang dimaksud.
Untuk mengetahui ketersediaan slot ini, maka maskapai harus menghubungi Indonesia Slot Coordinator (IDSC) atau Komite Slot, sebuah lembaga yang berada di bawah Kementerian Perhubungan. IDSC kemudian akan mencocokkan jadwal di bandara keberangkatan dan bandara tujuan melalui data yang disebut Notice of Airport Capacity (NAC).
Berdasarkan NAC tadi, Indonesia menawarkan empat penerbangan yang tersedia di slot Surabaya-Singapura kepada AirAsia dan sesuai persetujuan, maskapai milik Tony Fernandes itu mendapat izin pada hari Senin, Selasa, Kamis dan Sabtu atau sesuai rumus 1-2-4-6.

"Tapi pada kenyataannya, AirAsia melanggar jadwal terbang pada Rabu, Jumat dan Minggu. Singapura memang memberikan izin mendarat selama tujuh hari seminggu untuk AirAsia, tapi kan dari Indonesia tidak. Padahal setiap airline [maskapai] harus mendapat izin dari kedua negara," kata Djoko.
"Saya semalam dapat konfirmasi dari Singapura, mereka lupa menyampaikan kalau setiap airlines wajib mendapat izin dari kedua negara. Tidak bisa hanya 1 negara saja," kata dia.
Penyelidikan juga sedang dilakukan terhadap kecocokan izin dan jadwal terbang maskapai-maskapai lain. Jika ditemukan ada maskapai lain yang melakukan pelanggaran serupa, maka rute yang dilanggar itu juga akan dibekukan sementara.
Mutasi petugas ATC
Dalam kesempatan itu, Kementerian Perhubungan juga mengatakan bahwa petugas Menara Pengatur Lalu Lintas Udara (ATC) di Bandara Juanda telah dinon-aktifkan untuk sementara waktu menyusul dilaksanakannya evaluasi atas perubahan rute AirAsia.
"Jika kemudian diketahui bahwa ada pejabat Kementerian Perhubungan yang juga terlibat maka mereka juga akan dikenakan tindakan yang sama untuk menghindari diskriminasi atau double standard," kata Djoko.
Ia juga mengingatkan setiap maskapai agar petugas operasional penerbangan atau Flight Operation Officer (FOO) melakukan briefing dengan pilot untuk memastikan kondisi cuaca dan hal lain terkait penerbangan.
"Surat edaran sudah kita sampaikan ke maskapai-maskapai dan itu wajib dilakukan, jika masih ada airline yang tidak melakukannya maka akan diberikan sanksi," kata Djoko.
Pelanggaran oleh AirAsia QZ 8501 rute Surabaya-Singapura, membuat Kementerian Perhubungan melakukan pembenahan jadwal penerbangan di Tanah Air. Dampaknya, banyak penumnpang yang telantar.
Menurut Kepuskom Kemenhub JA Barata, pembenahan jadwal penerbangan yang mulai dilakukan oleh pihaknya dari bandara Juanda di Surabaya, Selasa (6/1).
‘’Saat pembenahan, ternyata ada 16 jadwal penerbangan penerbangan yang tak sesuai dengan jadwal. Semua penerbangan yang dilakukan bukan hari yang ditetapkan. Jadwal rutenya harus ditunda dulu,’’ kata Barata di Jakarta, Selasa (6/1).
Dia juga mengatakan, semua yang dilakukan pihaknya merupakan upaya pembenahan agar sistem transportasi, khususnya, angkutan udara lebih tertib sehingga masalah keamanan dapat diwujudkan oleh semua pihak.
Untuk ini, kata Barata, pihaknya mengharapkan dukungan dari semua pihak terkait upaya pembenahan. Mulai dari pihak maskapai, pengelola bandara dan badan navigasi nasional atau AirNav.
Empat Maskapai
Ke-16 jadwal tersebut terdiri dari empat maskapai, yaitu Lion Air sebanyak delapan jadwal penerbangan, AirAsia sebanyak lima jadwal penerbangan, lalu Trigana dan Kalstar masing-masing satu jadwal penerbangan.
Sementara itu, terkait pemberian izin penerbangan Air Asia QZ 8501 rute Surabaya-Singapura pada Minggu (28/12) lalu, Direktur Safety dan Standard AirNav Indonesia Wisnu Darjono mengakui jika pihaknya bersalah hal ini terjadi di bagian administrasi alias perizinan.
“Kesalahan terjadi pada bagian administrasi izin penerbangan, Sedang petugas pengatur lalu lintas udara di ATC sudah bekerja dengan benar,” katanya.
Dia menjelaskan asal-muasal izin terbang di luar jadwal itu ATC Juanda hanya selaku operator yang mengatur lalu lintas udara. Pihak ATC Juanda tak menerima soal surat izin dari Kemenhub kalau AirAsia mendapat izin pada Senin, Selasa, Kamis, Sabtu. Pada penerbangan sebelumnya atau summer, Air Asia memang mendapat jadwal pada Senin, Rabu, Jumat, dan Minggu atau 1 3 5 7.
“Dipikir teman-teman di lapangan 1 3 5 7, teman-teman tidak terima tembusan surat. Teman-teman saya salah, faktanya memang salah. Teman-teman kami tidak kritis soal surat izin,” katanya.
Yang dimaksud surat itu yakni izin terbang dari Kemenhub. AirAsia pada winter ini Oktober-Maret 2015 mendapat izin terbang pada 1 2 4 6, Senin, Selasa, Kamis, dan Sabtu.
Akibat penundaan jadwal tersebut, banyak penumpang yang telantar. Salah satunya, penumpang penerbangan Trigana Air rute Jakarta-Pangkalan Bun. Pemberangkatan ditunda sehingga maskapai harus memberi kompensasi bagi para penumpang.

Daftar Pustaka
http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/jadwal-dibenahi-penumpang-telantar/
http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2015/01/150105_kemhub_airasia

0 komentar:

Posting Komentar

 
TOP