Pelanggaran
yang dilakukan maskapai penerbangan terhadap izin melakukan penerbangan di luar
jadwal
Beberapa hari yang
lalu, muncul berita mengenai pesawat terbang yang hilang dari radar dan jatuh
di laut. Berita tersebut menjadi topik terhangat hingga saat ini. Penerbangan yang
jatuh ialah pesawat airasia. Apakah pesawat airasia melakukan pelanggaran?
Pelaksana tugas Dirjen Perhubungan
Udara Kementerian Perhubungan Djoko Murdiatmojo menjelaskan prosedur pengajuan
dan pemberian izin terbang untuk maskapai yang dimulai dengan ada atau tidaknya
slot penerbangan di rute yang dimaksud.
Untuk mengetahui ketersediaan slot ini, maka maskapai harus menghubungi Indonesia
Slot Coordinator (IDSC) atau Komite Slot, sebuah lembaga yang berada di
bawah Kementerian Perhubungan. IDSC kemudian akan mencocokkan jadwal di bandara
keberangkatan dan bandara tujuan melalui data yang disebut Notice of Airport
Capacity (NAC).
Berdasarkan NAC tadi, Indonesia menawarkan empat penerbangan yang tersedia
di slot Surabaya-Singapura kepada AirAsia dan sesuai persetujuan, maskapai
milik Tony Fernandes itu mendapat izin pada hari Senin, Selasa, Kamis dan Sabtu
atau sesuai rumus 1-2-4-6.
"Tapi pada kenyataannya, AirAsia melanggar jadwal terbang pada Rabu,
Jumat dan Minggu. Singapura memang memberikan izin mendarat selama tujuh hari
seminggu untuk AirAsia, tapi kan dari Indonesia tidak. Padahal setiap airline
[maskapai] harus mendapat izin dari kedua negara," kata Djoko.
"Saya semalam dapat konfirmasi dari Singapura, mereka lupa
menyampaikan kalau setiap airlines wajib mendapat izin dari kedua negara. Tidak
bisa hanya 1 negara saja," kata dia.
Penyelidikan juga sedang dilakukan terhadap kecocokan izin dan jadwal
terbang maskapai-maskapai lain. Jika ditemukan ada maskapai lain yang melakukan
pelanggaran serupa, maka rute yang dilanggar itu juga akan dibekukan sementara.
Mutasi petugas ATC
Dalam kesempatan itu, Kementerian Perhubungan juga mengatakan bahwa petugas
Menara Pengatur Lalu Lintas Udara (ATC) di Bandara Juanda telah dinon-aktifkan
untuk sementara waktu menyusul dilaksanakannya evaluasi atas perubahan rute
AirAsia.
"Jika kemudian diketahui bahwa ada pejabat Kementerian Perhubungan
yang juga terlibat maka mereka juga akan dikenakan tindakan yang sama untuk
menghindari diskriminasi atau double standard," kata Djoko.
Ia juga mengingatkan setiap maskapai agar petugas operasional penerbangan atau
Flight Operation Officer (FOO) melakukan briefing dengan pilot untuk memastikan
kondisi cuaca dan hal lain terkait penerbangan.
"Surat edaran sudah kita sampaikan ke maskapai-maskapai dan itu wajib
dilakukan, jika masih ada airline yang tidak melakukannya maka akan diberikan
sanksi," kata Djoko.
Pelanggaran oleh AirAsia QZ 8501 rute
Surabaya-Singapura, membuat Kementerian Perhubungan melakukan pembenahan jadwal
penerbangan di Tanah Air. Dampaknya, banyak penumnpang yang telantar.
Menurut Kepuskom Kemenhub JA Barata, pembenahan
jadwal penerbangan yang mulai dilakukan oleh pihaknya dari bandara Juanda di
Surabaya, Selasa (6/1).
‘’Saat pembenahan, ternyata ada 16 jadwal
penerbangan penerbangan yang tak sesuai dengan jadwal. Semua penerbangan yang
dilakukan bukan hari yang ditetapkan. Jadwal rutenya harus ditunda dulu,’’ kata
Barata di Jakarta, Selasa (6/1).
Dia juga mengatakan, semua yang dilakukan pihaknya
merupakan upaya pembenahan agar sistem transportasi, khususnya, angkutan udara
lebih tertib sehingga masalah keamanan dapat diwujudkan oleh semua pihak.
Untuk ini, kata Barata, pihaknya mengharapkan
dukungan dari semua pihak terkait upaya pembenahan. Mulai dari pihak maskapai,
pengelola bandara dan badan navigasi nasional atau AirNav.
Empat Maskapai
Ke-16 jadwal tersebut terdiri dari empat maskapai,
yaitu Lion Air sebanyak delapan jadwal penerbangan, AirAsia sebanyak lima
jadwal penerbangan, lalu Trigana dan Kalstar masing-masing satu jadwal
penerbangan.
Sementara itu, terkait pemberian izin penerbangan
Air Asia QZ 8501 rute Surabaya-Singapura pada Minggu (28/12) lalu, Direktur
Safety dan Standard AirNav Indonesia Wisnu Darjono mengakui jika pihaknya
bersalah hal ini terjadi di bagian administrasi alias perizinan.
“Kesalahan terjadi pada bagian administrasi izin
penerbangan, Sedang petugas pengatur lalu lintas udara di ATC sudah bekerja
dengan benar,” katanya.
Dia menjelaskan asal-muasal izin terbang di luar
jadwal itu ATC Juanda hanya selaku operator yang mengatur lalu lintas udara.
Pihak ATC Juanda tak menerima soal surat izin dari Kemenhub kalau AirAsia
mendapat izin pada Senin, Selasa, Kamis, Sabtu. Pada penerbangan sebelumnya
atau summer, Air Asia memang mendapat jadwal pada Senin, Rabu, Jumat, dan
Minggu atau 1 3 5 7.
“Dipikir teman-teman di lapangan 1 3 5 7,
teman-teman tidak terima tembusan surat. Teman-teman saya salah, faktanya
memang salah. Teman-teman kami tidak kritis soal surat izin,” katanya.
Yang dimaksud surat itu yakni izin terbang dari
Kemenhub. AirAsia pada winter ini Oktober-Maret 2015 mendapat izin terbang pada
1 2 4 6, Senin, Selasa, Kamis, dan Sabtu.
Akibat penundaan jadwal tersebut, banyak penumpang
yang telantar. Salah satunya, penumpang penerbangan Trigana Air rute
Jakarta-Pangkalan Bun. Pemberangkatan ditunda sehingga maskapai harus memberi
kompensasi bagi para penumpang.
Daftar Pustaka
http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/jadwal-dibenahi-penumpang-telantar/
http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2015/01/150105_kemhub_airasia
0 komentar:
Posting Komentar