|
Kata globalisasi sudah tidak asing lagi kita
mendengarnya. Globalisasi sudah mulai dipelajari sejak sd. Globalisasi bisa
merubah dunia. Globalisasi bisa melupakan adat dan budaya bangsa. Dan bagaimana
kita bisa menghadapi globalisasi? Apakah globalisasi baik atau buruk untuk
kita?
Pengertian
Globalisasi
Globalisasi
berhubungan dengan integrasi ekonomi, kebijakan internasional dan lintas
wilayah, pertukaran atau aliran ilmu pengetahuan, kestabilan dan keseimbagan
kebudayaan, perkembangbiakan, hubungan dan penggunaan kekuasaan. Oleh karena
pengertian globalisasi yang berbeda untuk setiap situasi, Martin Khor,
mendefinisikan globalisasi sebagai colonization concurrently.
Sedangkan
Thomas Larsson dalam bukunya The Race to The top: The real story of
globalization: Pengertian globalisasi adalah adalah proses penyusutan
dunia, jarak yang semakin pendek, hal-hal bergerak lebih dekat. Ini berkenaan
dengan meningkatnya kemudahan seseorang dari satu sisi dunia berinteraksi
dengan seseorang di sisi dunia lain dengan saling menguntungkan "is the
process of world shrinkage, of distances getting shorter, things moving closer.
It pertains to the increasing ease with which somebody on one side of the world
can interact, to mutual benefit, with somebody on the other side of the world"
Pengertian Globalisasi Menurut Para Ahli
Untuk
memudahkan anda memahami apa itu globalisasi, mari simak pengertian
globalisasi menurut para ahli dibawah ini:
- Menurut Immanuel Wallerstein, Globalisasi adalah representasi dari kemenangan kapitalis terhadap ekonomi dunia yang diikat bersama oleh divisi kerja secara global “globalization represents the triumph of a capitalist world economy tied together by a global division of labour.”
- David Harvey, Pengertian Globalisasi adalah pengecilan ukuran waktu dan tempat, "the compression of time and space"
- Martin Albrow, pengertian globalisasi adalah semua proses yang berhubungan dengan penyatuan antara masyarakat (all the peoples) bersatu menjadi satu masyarakat dunia (single world society).
- Anthony giddens mendefinisikan globalisasi sebagai intensifikasi hubungan sosial secara mendunia sehingga menghubungkan antara kejadian yang terjadi di lokasi yang satu dengan yang lain serta menyebabkan terjadinya perubahan pada keduanya “Globalization can thus be defined as the intensification of worldwide social relations which link distant localities in such a way that local happenings are shaped by events occurring many miles away and vice versa.”
- Arjun Appadurai, Pengertian globalisasi adalah sebuah titik kritis sehingga dua sisi koin proses budaya global (dunia) sekarang ini menghasilkan banyak hal dan variatif yang dapat sama dan atau berbeda yang dikarakterisasi oleh perbedaan disjunctures radikal antara aliran global dan ketidakjelasan batas batas wilayah akibat gangguan tersebut (“The critical point is that both sides of the coin of global cultural process today are products of the infinitely varied mutual contest of sameness and difference on a stage characterized by radical disjunctures between different sorts of global flows and the uncertain landscapes created in and through these disjunctures.”)
- Peter Dicken dalam Global Shift: Pengertian globalisasi adalah perbedaan kualtitatif dari internasionalisasi. Globalisasi mewakili internasionalisasi yang lebih maju dan kompleks yang diperlakukan pada tingkat integrasi antara aktivitas pergerakan ekonomi internasional (“…globalization is ‘qualitatively different’ from internationalization… it represents ‘a more advanced and complex form of internationalization which implies a degree of functional integration between internationally dispersed economic activities.’” (p. 1) … “‘the degree of interdependence and integration between national economies.’)
- Kenichi Ohmae, globalisasi dapat diartikan sebagai terjadinya dunia tanpa batas.
- Pengertian Globalisasi menurut Thomas L. Friedman : Globalisasi mempunyai dimensi ideologi dan teknologi. Dimensi Ideologi adalah pasar bebas dan kapitalisme, sedangkan dimensi teknologi ialah teknologi informasi yang sudah mempersatukan dunia .
- Pengertian Globalisasi menurut Malcom Waters : Globalisasi adalah sebuah proses sosial yang berdampak terhadap kurang pentingnya pembatasan geografis pada keadaan sosial budaya, yang terjelma didalam kesadaran setiap individu .
- Pengertian Globalisasi menurut Emanuel Ritcher : Globalisasi adalah jaringan kerja global (global network) secara bersamaan menyatukan masyarakat (society) yang sebelumnya tersebar dimana mana dan terisolasi kedalam saling ketergantungan dan persatuan dunia .
- Definisi Globalisasi Achmad Suparman : Globalisasi adalah sebuah proses membuat setiap individu di dunia ini memiliki ciri dari benda atau perilaku tanpa dipengaruhi oleh batasan wilayah.
- Pengertian Globalisasi menurut Martin Albrown : Globalisasi merupakan kaitan dan akumulasi dari seluruh proses dimana penduduk dunia terhubung ke dalam komunitas dunia tunggal, komunitas global .
Globalisasi
adalah proses yang meliputi penyebab, dan tentu saja,konsekuensi dari integrasi
transnasional dan transkultural kegiatan manusia dan non-manusia
“Globalization
is a process that encompasses the causes, course, and consequences of
transnational and transcultural integration of human and non-human activities.”
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Pengertian Globalisasi adalah "Proses menyatukan hasil pemikiran dan atau tindakan manusia baik itu individu maupun kelompok ataupun sebuah komunitas terhadap seluruh wilayah di dunia ini
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Pengertian Globalisasi adalah "Proses menyatukan hasil pemikiran dan atau tindakan manusia baik itu individu maupun kelompok ataupun sebuah komunitas terhadap seluruh wilayah di dunia ini
(Pengertian globalisasi) Sesuatu terjadi pasti karena ada faktor penyebab, begitu pula dengan globalisasi. Faktor penyebab terjadinya globalisasi yang paling utama adalah kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi komunikasi. Selain faktor penyebab globalisasi diatas, masih ada beberapa faktor-faktor penyebab globalisasi yaitu:
- Kemudahan pelaksanaan transaksi ekonomi dan keuangan lintas wilayah seperti individu dari negara dari benua Asia dapat melakukan transaksi dengan individu di benua Eropa. Hal disebabkan oleh berkembang pesatnya kemajuan teknologi informasi.
- Kemudahan distribusi barang-barang (goods) dan jasa (service) lintas wilayah atau negara dikarenakan perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat pesat sekarang ini, Barang yang berada di negara lain, dapat individu atau masyarakat dari negara seperti Indonesia melakukan transaksi pembelian ataupun penjualan.
- Makin gampangnya kerja sama ekonomi dan terjadinya kesepakatan-kesepakatan ekonomi antarnegara.
Arus Globalisasi yang setiap waktu hingga sekarang ini yang terus berkembang pastilah memberikan dampak terhadap kehidupan manusia dari berbagai segi dan lingkup sosial yang ada. Dampak Globalisasi tersebut dapat bersifat positif ataupun negatif.
Berikut beberapa dampak positif globalisasi:
- Adanya pola hidup yang serba cepat atau semakin instan. Pola hidup ini merupakan dampak dari perkembangan teknologi yang diakibatkan oleh pengaruh pertukaran teknologi dan ilmu pengetahuan antar negara. Contoh langsung dari dampak positif globalisasi ini adalah pada pembuatan makanan, dalam bidang pertanian seperti padi dan jagung serta tanaman palawija lainnya yang semakin lama waktu panennnya semakin cepat, ada yang 4 bulan dan bahkan ada yang 3 bulan sekali. Begitupun dengan masuknya teknologi dari luar negara Indonesia, proses dalam mengerjakan sesuatu semakin cepat dan mudah.
- Perkembangan informasi dan teknologi yang lebih pesat dan advance: Perkembangan ini merupakan dampak posifit globalisasi dikarenakan dengan adanya globalisasi, pertukaran informasi dan teknologi dapat terwujud, yang akan menghasilkan penemuan penemuan yang dapat digunakan oleh manusia sedunia. Internet merupakan kunci dari pertukaran ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kemudian ,
dampak negatif globalisasi, yaitu:
- Terjadinya pengurangan tenaga kerja atau pemecatan dan perampingan tenaga kerja pada sebuah perusahaan. Hal ini merupakan dampak dari globalisasi dikarenakan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan mesinisasi atau penggunaan mesin dan komputer yang akan menggantikan fungsi manusia sebagai tenaga kerja. Hal ini terjadi dikarenakan pertimbangan manusia yang kurang efisien dan terlalu banyak biaya.
- Individu bersifat lebih individualis dibandingkan sebelumnya. Hal ini dikarenakan privasi individu dalam globalisasi dapat dengan mudah terekspos bila bersifat lebih sosial dibandingkan sebelumnya.
- Masuknya pola hidup ataupun budaya yang tidak sesuai dengan budaya kita. Dampak negatif globalisasi ini akan semakin besar apabila budaya yang masuk dapat menyerap dan dijadikan sebagai salah satu nilai dalam kebudayaan kita. Contoh, budaya barat yang mengizinkan terjadinya perzinahan akan sangat merusak moral tiap individu yang ada dalam masyarakat Indonesia.
Dampak Globalisasi Media Terhadap Budaya dan Prilaku
Masyarakat Indonesia.
Bertolak dari besarnya peran media massa dalam
mempengaruhi pemikiran khayalaknya, tentulah perkembangan media massa di
Indonesia pada masa yang akan datang harus dipikirkan lagi. Apalagi menghadapi
globalisasi media massa yang tak terelakan lagi.
Globalisasi media massa merupakan proses yang secara
nature terjadi, sebagaimana jatuhnya sinar matahari, sebagaimana jatuhnya hujan
atau meteor. Pendekatan profesional menjadi kata kunci, masalah dasarnya mudah
diterka. Pada titik - titik tertentu, terjadi benturan antar budaya dari luar negeri
yang tak dikenal oleh bangsa Indonesia. Jadi kehawatiran besar terasakan benar
adanya ancaman, serbuan, penaklukan, pelunturan karena nilai – nilai luhur
dalam paham kebangsaan.
Imbasnya adlah munculnya
majalah-majalah Amerika dan Eropa versi Indonesia seperti : Bazaar
,Cosmopolitan ,Spice,FHM, (for Him Magazine) ,Good Housekeeping ,Trax,
dan sebagainya. Begitu juga membanjirnya program tayangan dan produk tanpa
dapat dibendung.Sehingga bagaimana bagi negara berkembang seperti Indonesia
menyikapi penomena traspormasi media terhadap prilaku masyarakat dan budaya
lokal,karena globalisasi media dengan segala yang dibawanya seperti lewat
televisi, radio, majalah, koran, buku film, vcd, HP, dan kini lewat internet
sedikit banyak akan berdampak pada kehidupan masyarakat.
Saat ini masyarakat sedang
mengalami serbuan yang hebat dari berbagai produk poernografi berupa tabloitd,
majalah, buku bacaan di media cetak, televisi, rasio, dan terutama adalah
peredaran bebas VCD.Baik yang datang dari uar negeri maupun yang diproduksi
sendiri. Walaupun media pernografi bukan barang baru bagi Indonesia, namun
tidak pernah dalam skala seluas sekarang. Bahkan beberapa orang asing menganggap
Indonesia sebagai ”surga pornografi” karena sangat mudahnya mendapat
produk-produk pornografi dan harganya pun murah.
Kebebasan pers yang muncul pada
awal reformasi ternyata dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat yang tidak
bertanggung jawab, untuk menerbitkan produk-produk pornografi. Mereka
menganggap pers mempunyai kemerdekaan yang dijamin sebagai hak asasi warga
Negara dan tidak dikenakan penyensoran dan pembredelan. Padahal dalam pasal 5
ayat 1 Undang-undang pers No 40 tahun 1999itu sendiri, mencantumkan bahwa:
”pers berkewajiban memberikan peristiwa dan opini dengan menghormati
norma-norma agama dan rasa kesusilaan masyarakat”.
Dalam media audio visualpun ada
Undang-Undang yang secara spesifik mengatur pornografi yaitu Undang-undang
perfilman dan Undang-undang Penyiaran. Dalam Undang-undang perflman 1992 pasal
33 dinyatakan bahwa : ”setiap film dan reklame film yang akan diedarkan atau
dipertujuklkan di Indonesia, wajib sensor terlebih dahulu”. Pasal 19 dari UU
ini menyatakan bahwa : ”LSF (Lembaga Sensor Film)harus menolak sebuah film yang
menonjolkan adegan seks lebih dari 50 % jam tayang”. Dalam UU Penyiaran pasal
36 ayat 6 dinyatakan bahwa: ” isi siaran televisi dan radio dilarang
menonjolkan unsur cabul (ayat 5) dan dilarang merendahkan, melecehkan dan/atau
mengabaikan nilai-nilai agama dan martabat manusia Indonesia ”.
Menurut Afdjani (2007 bahwa:
Globalisasi pada hakikatnya ternyata telah membawa nuansa budaya dan nilai yang
mempengaruhi selera dan gaya hidup masyarakat. Melalui media yang kian terbuka
dan kian terjangkau, masyarakat menerima berbagai informasi tenteng peradaban
baru yang datang dari seluruh penjuru dunia. Padahal, kita menyadari belum
semua warga degara mampu menilai sampai dimana kita sebagai bangsa berada.
Begitulah, misalnya banjir informasi dan budaya baru yang dibawa media tak
jarang teramat asing dari sikap hidup dan norma yang berlaku. Terutama masalah
pornografi dimana sekarang wanita–wanita Indonesia sangat terpengaruh oleh trend
mode dari Amerika dan Eropa yang dalam berbusana cenderung minim,yang
kemudian ditiru habis-habisan.
Sehingga kalau kita
berjalan-jalan di mal atau di tempat publik sangat mudah menemui wanita
Indonesia yang berpakaian serba minim dan mengumbar aurat.Dimana budaya itu
sangat bertentangan dengan dengan norma yang ada di Indonesia.Belum lagi
maraknya kehidupan free sex di kalangan remaja masa kini. Terbukti
dengan adanya video porno yang pemerannya adalah orang-orang Indonesia.
Di sini pemerintah dituntut untuk
bersikap aktif tidak masa bodoh melihat perkembangan kehidupan masyarakat
Indonesia. Menghimbau dan kalau perlu melarang berbagai sepak terjang
masyarakat yabg berperilaku yang tidak semestinya. Misalnya ketika Presiden Susilo
Bambang Yudoyono menyarankan agar televisi tidak merayakan goyang erotis denga
puser atau perut kelihatan. Ternyata dampaknya cukup terasa, banyak televisi
yang tidak menayangkan artis yang berpakaian minim
Antisipasi Strategis Menanggulagi Dampak Negatif Globalisasi Budaya
Ketidakberdayaan tradisi dalam
menghadapi kekuatan-kekuatan lain di luar dirinya tidak boleh dibiarkan begitu
saja .Upaya-upaya pembakuan dan modernisasi yang mengarah pada proses
pembunuhan tradisi harus dilawan, karena itu berarti pelenyapan atas sumber
lokal yang diawali dengan krisis identitas lokal.
Upaya-upaya pembangunan jati diri
bangsa Indonesia, termasuk didalamnya penghargaan nilai budaya dan bahasa,
nilai-nilai solidaritas sosial, kekeluargaan dan cinta tanah air yang dirasakan
semakin memudar dapat disebabkan oleh beberapa faktor.Dalam kenyataannya
didalam struktur masyarakat terjadi ketimpangan sosial, baik dilihat dari
status maupun tingkat pendapatan. Kesenjangan sosial yang semakin melebar itu
menyebabkan orang kehilangan harga diri. Budaya lokal yang lebih sesuai dengan
karakter bangsa semakin sulit dicernakan sementara itu budaya global lebih
mudah merasuk.
Dalam kasus Globalisasi Media,
sekarang di Indonesia bermunculan lembaga-lembaga media watch yang keras
sebai pers sebagai jawaban terhadap kian maraknya terhadap penerbitan yang
tidak memperhitungkan masalah etika dan kode etik. Dimana melalui media
massapun, kita dapat membangun media publik, karena media mempunyai kekuatan
mengkonstruksi masyarakat. Misalnya melalui pemberitaan tentang dampak negatif
pornografi. Komentar para ahli dan tokoh-tokoh masyarakat yang anti pornogrfi
dan anti media pornografi serta tulisan-tulisan, gambar dan surat pembaca yang
berisikan realitas yang dihadapi masyarakat dengan maraknya pornografi, maka
media dapat dengan cepat mengkontruksikan masyarakat secara luas karena
jangkauannya jauh.
Dalam masyarakat terutama di
daerah pedesaan , dikenal adanya opinion leader atau pembuka pendapat
atau tokoh masyarakat. Mereka mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi orang lain
untuk bertindak laku dalam cita-cita tertentu. Menurut Rogers (1983): ”pemuka
pendapat memainkan peranan penting dalam penyebaran informasi. Melalui hubungan
sosial yang intim, para pemuka pendapat berperan menyampaikan pesan-pesan,
ide-ide dan informasi-informasi baru kepada masyarakat”. Melalui pemuka
pendapat seperti tokoh agama, sesepuh desa, kepala desa, pesan-pesan tentang
bahaya media pornografi dapat disampaikan.
Tapi yang lebih penting lagi
adalah ketegasan Pemerintah dalam menerapkan hukum baik Undang-Undang Pers,
Undang-Undang Perfilman dan Undang-Undang Penyiaran secara tegas dan konsisten
disamping tentu saja partisipasi dari masyarakat untuk bersama-sama mencegah
dampak buruk dari globalisasi media yang kalau dibiarkan bisa menghancurkan
negeri ini.
Kemudian hal yang tidak kalah
pentingnya dalam menghadapi globalisasi budaya adalah nilai-nilai kearifan
lokal bukanlah nilai usang yang harus dimatikan, tetapi dapat bersinergi dengan
nilai-nilai universal dan nilai-nilai modern yang dibawa globalisasi. Dunia
internasional sangat menuntut demokrasi, hak asasi manusia, lingkungan hidup
menjadi agenda pembangunan di setiap negara. Isu-isu tersebut dapat bersinergi
dengan aktualisasi dari filosofi lokal yang dimiliki Indonesia, misalnya di
Bali yang dikenal dengan ”Tri Hita Karana”, yang mengajarkan pada masyarakat
Bali, bagaimana harus bersikap dan berperilaku yang selalu mengutamakan
harmoni, keselarasan, keserasian dan keseimbangan hubungan antara manusia
dengan alam, manusia dengan manusia, dan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa
dalam melaksanakan hidup.
Oleh karena itu globalisasi yang
tidak terhindarkan harus diantisipasi dengan pembangunan budaya yang
berkarakter penguatan jati diri dan kearifan lokal yang dijadikan sebagai dasar
pijakan dalam penyusunan strategi dalam pelestarian dan pengembangan budaya.
Upaya memperkuat jati diri daerah dapat dilakukan melalui penanaman nilai-nilai
budaya dan kesejarahan senasib dan sepenanggungan diantara warga sehingga perlu
dilakukan revitalisasi budaya daerah dan perkuatan budaya daerah.
Daftar Pustaka
0 komentar:
Posting Komentar