Loading...
Jumat, 01 Januari 2016

Game Theory : Perilaku Strategis dalam Teori Permainan

Perilaku Strategis Dan Teori Permainan
 
 

Perilaku strategis (strategic behavior) mengacu kepada rencana kerja atau perilaku seseorang oligopolies, setelah mempertimbangkan semua reaksi yang mungkin dilakukan oleh para pesaing selama masih ada pesaing diantara mereka untuk memperoleh laba dan keuntungan lainnya. Karena hanya terdapat sedikit perusahaan dalam industri tersebut, tindakan dari perusahaan satu akan berpengaruh terhadap lainnya, dan rekasi dari perusahaan lain harus diperhitungkan oleh yang pertama dalam menentukan tindakan mana yang paling baik. Jadi, setiap oligopolies mengubah-ubah harga produk, atau kuantitas produk yang dijualnya, atau tingkat pemasangan iklan dan sebagainya, dengan tujuan memaksimumkan laba. Pengubahan tersebut dilakukan setelah perusahaan oligopolies memperhitungkan semua kemungkinan reaksi yang akan dilancarkan pesaing, berkaitan dengan setiap tindakan yang diambilnya. Pengkajian atas perilaku strategis tersebut merupakan materi teori permainan.
Teori permainan (game theory) dipelopori oleh ahli matematika John Von Neumann dan ekonom Oskar Morgenstern pada tahun 1944 dan tidak lama kemudian teeori ini diakui sebagai terobosan baru dalam penelitian tentang oligopoly. Secara umum, teori permainan berkaitan dengan strategic terbaik atau optimum dalam berbagai situasi konflik. Misalnya, teori permainan bias membantu sebuah perusahaan ketika menurunkan harga tidak akan terjadi perang harga yang mematikan atau menentukan apakah perusahaan harus menambah kapasitas untuk mencegah pemain baru masuk dalam industry meskipun hal ini mengurangi laba jangka pendek perusahaan, dan mengapa kecurangan dalam kartel akan menyebabkan keruntuhan perusahaan. Singkatnya, teori permainan ini memperlihatkan bagaimana perusahaan oligopolistic membuat keputusan secara strategis untuk memperoleh keunggulan kompetitif atas pesaingnya, atau bagaimana perusahaan oligopolistic bisa memperkecil ancaman potensial akibat langkah strategis pesaingnya.
Setiap model teori permainan terdiri atas pemain, strategi, dan ganjaran. Pemain (player) adalah para pembuat kepuusan ( yaitu para manajer perusahaan oligopolies) yang perilakunya akan berusaha kita jelaskan dan ramalkan. Strategi (strategy) adalah pilihan untuk mengubah harga, mengembangkan produk baru, melakukan kampanye iklan, membangun kapasitas baru, dan tindakan serupa lainnya yang mempengaruhi penjualan dan tingkat laba perusahaan serta pesaingnya. Ganjaran (payoff) adalah hasil atau konsekuensi dari setiap pilihan strategi. Untuk setiap strategi yang diterapkan oleh sebuah perusahaan, biasanya terdapat strategi-strategi (reaksi) yang bisa dilakukan oleh pesaing. Ganjaran adalah hasil atau konsekuensi dari setiap kombinasi strategi yang dilakukan kedua perusahaan. Ganjaran biasanya dinyatakan dalam bentuk laba atau rugi perusahaan yang kita kaji, akibat strategi perusahaan itu atau reaksi pesaingnya. Table yang mencamtumkan ganjaran dari semua strategi yang dilakukan suatu perusahaan dan reaksi yang mungkin diberikan pesaing disebut matriks ganjaran (payoff matrix).
Kita harus membedakan antara pemain berjumlah nol dan permainan tidak berjumlah nol. Permainan berjumlah nol (zero-sum game) adalah permainan dimana keuntungan salah satu pemain merupakan akibat dari pengluaran dan keuntungan ini secara persis seimbang dengan kerugian pemain lainnya. Sebagai contoh hal ini terjadi jika perusahaan A meningkatkan pangsa pasarnya sebesar biaya yang dikeluarkan perusahaan B dengan meningkatkan pengeluaran iklannya (perusahaan B tidak melakukan perubahan iklan). Pada satu sisi, jika perusahaan B juga meningkatkan pengeluaran iklannya, perusahaan A mungkin tidak akan memperoleh pangsa pasar sama sekali. Disisi lain, jika perusahaan meningkatkan harganya dan perusahaan B tidak melakukannya, perusahaan A mungkin akan kehilangan pasarnya yang beralih kepasar B. pemain dalam sifat ini, dimana keuntungan satu pemain sama dengan kerugian pemain lainnya (sehingga total keuntungan ditambah dengan total kerugian sama dengan nol) disebut permainan berjumlah nol. Namun jika keuntungan atau kerugian salah satu perusahaan tidak diakibatkan oleh biaya atau memberikan keuntungan dalam jumlah sama pada perusahaan lain, kita melakukan permainan berjumlah nol (non-zero game).
 
 
Strategi dominan
 


Pertama, kita belajar cara membaca apa yang disebut sebagai matriks imbalan (pay-off matrix). Di dalam matriks ini, pemain A dapat memilih “atas” atau “bawah”, dan imbalan yang didapatkannya tergantung dari pilihan pemain B yang bisa memilih “kiri” atau “kanan”. Jika A memilih “atas” saat B memilih “kanan”, imbalan yang mereka dapatkan adalah 0 untuk A dan 1 untuk B (sel kuning).
Ed09-matematika-1
Dalam strategi dominan, masing-masing pemain memiliki 1 pilihan optimal yang tidak tergantung pada pilihan pemain lain. Dalam hal ini, A akan selalu memilih “bawah” karena imbalan 2 (“bawah”-“kiri”) atau 1 (“bawah”-“kanan”) tidak pernah lebih buruk daripada 1 (“atas”-“kiri”) atau 0 (“atas”-“kanan”). Demikian pula, bagi B, memilih “kiri” tidak akan pernah lebih buruk daripada memilih “kanan”, apapun pilihan A. Dengan demikian, “bawah” dan “kiri” adalah strategi dominan bagi masing-masing pemain A dan B.
Pada situasi ketika terdapat strategi dominan untuk masing-masing pemain, equilibrium atau titik keseimbangan akan selalu tercapai. Dalam kasus ini, A dengan “bawah”, dan B dengan “kiri”, dengan imbalan 2 untuk A dan 1 untuk B (sel hijau) merupakan keseimbangan strategi dominan (dominant strategy equilibrium).
 
Keseimbangan Nash (Nash Equilibrium)
 
Fenomena ini diformulasikan pada tahun 1951 oleh John Nash, matematikawan yang namanya disebut di awal tulisan. Menurut Nash, strategi dominan tidak selalu ada, bahkan cenderung jarang terjadi. Jika kita perhatikan matriks imbalan di bawah ini, tidak ada strategi dominan dari masing-masing pemain.
Ed09-matematika-2
Saat strategi dominan tidak terjadi, keseimbangan masih dapat dicapai apabila masing-masing pemain bisa memilih dengan optimal berdasarkan harapan terhadap tindakan yang diambil oleh pemain lain. Pada situasi di atas, jika pemain A memilih “atas”, pilihan optimal bagi B adalah “kiri”. Sebaliknya jika B memilih “kiri”, pilihan optimal A adalah “atas”. Dengan demikian, “atas”-“kiri” (sel kuning) juga merupakan posisi keseimbangan, yang disebut sebagai keseimbangan Nash (Nash equilibrium). Jadi, keseimbangan Nash adalah sepasang strategi ketika pilihan yang diambil A adalah pilihan optimal terhadap kondisi pilihan yang diambil B, dan sebaliknya.
Masalahnya, jika asumsinya dibalik dari B memilih “kanan” terlebih dahulu, ternyata bisa timbul posisi keseimbangan Nash yang lainnya, yaitu “bawah”-“kanan” (sel hijau). Jadi, keseimbangan Nash tidak selalu hanya satu keadaan. Selain itu, ada juga situasi tanpa keseimbangan Nash seperti tergambar dalam matriks imbalan berikut ini.
Ed09-matematika-3
Jika A memilih “atas”, B akan memilih “kiri”. Namun, jika B memilih “kiri”, A akan memilih “bawah”. Selanjutnya, jika A memilih “bawah”, B akan memilih “kanan”, dan jika B memilih “kanan”, A akan memilih “atas”. Dengan demikian keseimbangan tidak dapat tercapai.


Sumber:

0 komentar:

Posting Komentar

 
TOP